Kamis, 27 Desember 2012

HUBUNGAN DAN KERJASAMA PGRI DENGAN PIHAK LAIN


MAKALAH
HUBUNGAN DAN KERJASAMA PGRI
DENGAN PIHAK LAIN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PSP PGRI
Dosen pengampu : Drs. Sarju Maheri M,Pd.


Kelas 3F
DISUSUN OLEH :
1.      Nur Lailatul Zulfa        (11310248)
2.      Dhina Prahesti              (11310231)
3.      Ulul Afidah                  (11310247)
4.      Caris iskandar               (11310258)


FAKULTAS PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2012BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga pendidikan di era globalisasi menuntut tim pekerja  yang solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi atasan maupun masyarakat. Melalui hubungan kerjasama PGRI antar instansi, maka administrasi hubungan merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama di kedua instansi tersebut.
Ketika hubungan PGRI antar instansi  ini dapat berjalan harmonis dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di kedua wilayah secara produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.
Oleh karena itu pada pembahasan makalah ini kami bahas tentang “ Hubungan Kerja sama PGRI dengan Pihak Lain  ”. Semoga dengan pembahasn ini dapat menambah wawasan bersama.

B.     Rumusan masalah
1.      Apakah yang dimaksud PGRI Sebagai Organisasi yang Bersifat Kemitraan itu?
2.      Bagaiamana hubungan dan kerjasama PGRI secara veritkal?
3.      Bagaimana hubungan dan kerjasama PGRI secara horizontal?
4.      Bagaimana hubungan dan kerjasama dengan luar negeri?
5.      Bagaimana cara membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain?

C.     Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Memenuhi salah satu tugas mata kuliah PSP PGRI.
2.      Utuk mengetahui apa itu hubungan kerjasama PGRI dengan pihak lain.
3.      Untuk mengetahui hubungan kerjasama PGRI secara vertikal dan horisontal.
4.      Untuk mengetahui bagaimana cara membangun hubungan kerjasama dengan piak lain.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PGRI Sebagai Organisasi yang Bersifat Kemitraan
Menurut etimologi (arti kata), kemitraan adalah perihal hubungan atau jalinan kerja sama sebagai mitra. PGRI sebagai organisasi pejuang pendidik dan pendidik pejuang selalu berusaha menjalin serta mengembangkan kemitraan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak, bahkan PGRI sudah menjalin hubungan secara internasional.
Nilai – nilai yang dikembangkan berdasarkan kemitraan diantaranya adalah:
a.       Menumbuhkan semangat rasa persatuan dan kesatuan.
b.      Menumbuhkan rasa kesetiakawanan/solidaritas.
c.       Menerima, membantu dan merasakan penderitaan orang lain.
d.      Meduli terhadap keadaan masyarakat.
Salah satu strategi PGRI untuk mencapai Visi dan Tujuan organisasi adalah melakukan kerjasama dengan masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Organisasi Massa lain atau sering disebut hubungan kerjasama PGRI secara vertikal, horizontal dan hubungan luar negeri.

B.     Hubungan dan Kerjasama Vertikal
Hubungan kerjasama PGRI secara vertikal yang dimaksud adalah hubungan antara Pengurus besar, Pengurus Provinsi, Pengurus Kabupaten/Kota, Pengurus Cabang, dan Pengurus Ranting.
Perlu dijelaskan tugas dan/atau fungsi pengurus masing-masing sesuai AD/ART.
Hubungan kerjasama PGRI secara vertikal bersifat Hierarkhis dan Instruktif.

C.     Hubungan dan Kerjasama Horizontal
Adapun yang dimaksud hubungan kerjasama PGRI secara Horizontal adalah :
1.      Hubungan antara Pengurus Besar PGRI dengan organisasi profesi dan/atau organisasi massa setingkat Pengurus Besar.
2.      Hubungan antara PGRI dan Pemerintahan dalam tingkat yang sama.
3.      Hubungan antara Pengurus PGRIsetingkat, misalnya PGRI Provinsi Jawa Tengah dengan PGRI Provinsi Jawa Timur.
Hubungan tersebut menggunakan azas manfaat, saling menguntungkan, saling membantu, kekeluargaan, demokratis dan keterbukaan.

D.    Hubungan Luar Negeri
Hubungan luar negeri meliputi hubungan kerjasama dalam tingkat regional dan internasional, diantaranya adalah :
a.      Ditingkat Regional
1.      ASEAN Council of Teachers (ACT).
ASEAN Council of Teachers (ACT) merupakan organisasi yang berangotakan guru-guru negara ASEAN. Negara yang menjadi anggota ACT adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Laos. PGRI memprakarsai berdirinya ASEAN Council of Teachers (ACT) tahun 1974.
2.      Pertemuan Guru-Guru Nusantara (PGN).
Pertemuan Guru-Guru Nusantara merupakan organisasi yang beranggotakan guru-guru yang terbentuk karena didasarkan pada budaya Melayu. Negara yang menjadi anggota PGN diantaranya adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. PGRI memprakarsai Pertemuan Guru-Guru Nusantara (PGN) 1983 di Singapura yang dipimpin oleh Prof. Gazali Dunia dan Rusli Yunus.
b.      Ditingkat Internasional
Educational International (EI) adalah organisasi serikat Pekerja Pendidikan Tingkat Dunia, yang 25 juta anggotanya mewakili seluruh bidang pendidikan, mulai dari pendidikan pra sekolah sampai perguruan tinggi melalui 311 organisasi serikat pekerja tingkat nasional yang tersebar di 159 begara dan wilayah. Di asia Pasifik EI mempunyai 68 anggota organisasi di 34 Negara, termasuk PGRI.
EI bertujuan untuk :
1.      Melindungi hak profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan;
2.      Mempromosikan perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia si semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas bagi semua.
3.      Memerangi semua bentuk rasialisme dan diskriminasi dalam pendidikan dan masyarakat.
4.      Memberikan perhatian khusus bagi pembangunan peran kepengurusan dan keterwakilan wanita di masyarakat, dalam profesi mengajar, dan dalam organisasi guru dan pekerja pendidikan.
5.      Memastikan hak-hak kelompok kelompok yang terlemah seperti masyarakat pribumi, etnik minoritas, migran dan anak-anak. EI bertujuan dan bekerja untuk menghapuskan pekerja anak yang merupakan bagian penting dari hak asasi manusia.
Dengan jumlah anggota sebanyak 25 jutaorang. EI menjadi sebuah ITS (International Trade Secretariate atau Sekretariat Serikat Pekerja Internasional) yang terbesar di dunia. EI berasosiasi dengan ICFTU (Internatioanal Confederation of Free Trade Union), yaitu sebuah konfederasi dari pusat-pusat serikat pekerja naional yang demokratis dan independent di tingkat dunia. Education International membangun hubungan kerja istimewa dengan sejumlah organisasi penting.
EI mempunyai hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk IBE (international Buereau of Edication atau Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki status konsultatif dengan United Nation Economics and Social Council (ECOSOC) ataunDewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa.
Secara khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan bersama dengan WHO, UNAIDS, ILO, World Bank, dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Hubungan tersebut memberikan kesempatan bagi EI dalam mempromosikan tujuan guru dan pekerja pendidikan di forum internasional dan dalam memberikan masukan dalam diskusi ketika sedang menyusun keputusan tentang kebijakan penting.
Program dan anggaran belanja EI diadopsi setiap tiga tahun oleh Kongres Dunia Education International, yang dihadiri  oleh semua organisasi anggota EI dan para pengamat dari organisasi internasional serta lembaga-lembaga antara negara. Resolusi kebijakan EI diadopsi dan Dewan Pimpinan Pusat dipilih di Kongres Dunia yang terakhir diselenggarakan di Jontien, Thailand, pada bulan Juli 2001.
Sekretariat Markas Besar atau Kantor Pusat EI teretak di Brussel Belgia. Kantor-kantor kawasan terletak di Afrika (Lome, Togo), Asia Pasific (Kuala Lumpur, Malaysia), dan Fiki, Eropa (Brussel, Belgia), Amerika Latin (San Jose, Cose Rica) dan Amerika Utara dan Karibia(santalucia). Setiap 3 tahun sekali di tiap-tiap kawasan diselenggarakan Konvereverensi Regional.

E.     Cara Membangun Hubungan Kerjasama dengan Pihak Lain
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain. Orang lain akan menutupi kelemahan atau menambah kekuatan kita. Namun untuk membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain bukanlah perkara mudah. Tidak jarang kita gagal membangun hubungan karena kita tidak siap.
Ada beberapa cara membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain :
1.      Tentukan tujuan
Tentukan dengan jelas mengapa Anda harus bekerjasama. Apa yang Anda dapatkan? Apa yang bisa Anda berikan? Saat Anda bisa menjawab pertanyaan ini Anda bisa mencari pihak yang tepat untuk diajak kerjasama. Hal ini akan membuat Anda lebih efeketif dan focus pada tujuan Anda.
2.      Siapkan profil
Siapkan beberapa materi tentang Anda. gali latar belakang Anda buat menjadi sebuah cerita tentanga Anda (atau organisasi Anda). temukan hal-hal menarik. Orang biasanya menyukai cerita. Hal ini cukup menarik ketika Anda mulai menceritakan “Anda itu siapa”.
3.      Buat kesan positif.
Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda” begitu kiranya sebuah tagline sebuah brand terkenal. Kesan pertama memang sangat penting. Banyak orang tidak punya banyak waktu. Berikan kesan positif yang apa adanya. Jangan berlebih-lebihan. Hal ini bisa merusak hubungan dikemudian hari.
4.      Fokus pada kualitas bukan kuantitas.
Anda bileh membuat sebanyak mungkin jaringan kerjasama. Namun anda harus bisa memlih prioritas mana yang bisa anda bangun kualitas hubungannya. Cari yang benar-benar Anda butuhkan dan memberikan manfaat lebih banyak. Sesuaikan juga dengan kondisi Anda.
5.      Hargai pendapat dan kebiasaan mereka.
Setiap orang (atau organisasi) mempunyai kebiasaan dan budaya sendiri. Hargai pendapat atau kebiasaan mereka. Jangan pernah membandingkan dengan orang atau organisasi lain yang Anda anggap lebih baik. Sadarilah setiap orang atau organisasi mempunyai keunikan sendiri.
6.      Tunjukan antusiasme.
Tunjukan bahwa anda sangat senang bisa mengenal orang atau organisasi tersebut. Lakukan dengan tulus. Cobalah untuk memahami dan mengenal mereka secara mendalam lebih dahulu. Orang akan lebih senang bila orang lain mengenal dan mau memahami mereka.
7.      Tawarkan bantuan.
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika Anda memang merasa sanggup untuk membantu, mengapa Anda menunggu mereka meminta? Bersikaplah proaktif. Bantuan yang Anda berikan pasti kembali pada Anda suatu saat nanti.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, Menurut etimologi (arti kata), kemitraan adalah perihal hubungan atau jalinan kerja sama sebagai mitra. PGRI sebagai organisasi pejuang pendidik dan pendidik pejuang selalu berusaha menjalin serta mengembangkan kemitraan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.
Macam hubungan kerjasama yaitu :
1.      Hubungan kerjasa secara verikal
2.      Hubungan kerjasama secara horisontal
3.      Hubungan kerjasama dengan luar negri
Hubungan luar negeri meliputi hubungan kerjasama dalam tingkat regional dan internasional. Ditingkat regional sepeti ASEAN Council of Teachers (ACT), Pertemuan Guru-Guru Nusantara (PGN). Ditingkat nasional yaitu Educational International (EI) adalah organisasi serikat Pekerja Pendidikan Tingkat Dunia.
Ada beberapa cara membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain yaitu :
1.      Tentukan tujuan
2.      Siapkan profil
3.      Buat kesan positif.
4.      Fokus
5.      Hargai pendapat dan kebiasaan mereka.
6.      Tunjukan antusiasme.
7.      Tawarkan bantuan.


DAFTAR PUSTAKA

SH, Taruna.dkk. 2007. Pendidikan Sejarah Perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia.
Semarang:IKIP PGRI SEMARANG PRESS




Tidak ada komentar:

Posting Komentar