MAKALAH
HUBUNGAN DAN KERJASAMA PGRI
DENGAN PIHAK LAIN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PSP PGRI
Dosen pengampu : Drs.
Sarju Maheri M,Pd.
Kelas 3F
1. Nur
Lailatul Zulfa (11310248)
2. Dhina Prahesti (11310231)
3. Ulul Afidah (11310247)
4. Caris iskandar (11310258)
FAKULTAS
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP
PGRI SEMARANG
2012BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Berbagai
persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga pendidikan di era
globalisasi menuntut tim pekerja yang
solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi atasan
maupun masyarakat. Melalui hubungan kerjasama PGRI antar instansi, maka
administrasi hubungan merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan terutama di kedua instansi tersebut.
Ketika
hubungan PGRI antar instansi ini dapat
berjalan harmonis dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif,
maka diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di
kedua wilayah secara produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga
menghasilkan out-put yang berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.
Oleh karena
itu pada pembahasan makalah ini kami bahas tentang “ Hubungan Kerja sama PGRI dengan
Pihak Lain ”. Semoga dengan pembahasn
ini dapat menambah wawasan bersama.
B. Rumusan
masalah
1. Apakah
yang dimaksud PGRI Sebagai Organisasi yang Bersifat Kemitraan itu?
2. Bagaiamana
hubungan dan kerjasama PGRI secara veritkal?
3. Bagaimana
hubungan dan kerjasama PGRI secara horizontal?
4. Bagaimana
hubungan dan kerjasama dengan luar negeri?
5. Bagaimana
cara membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain?
C. Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi
salah satu tugas mata kuliah PSP PGRI.
2. Utuk
mengetahui apa itu hubungan kerjasama PGRI dengan pihak lain.
3. Untuk
mengetahui hubungan kerjasama PGRI secara vertikal dan horisontal.
4. Untuk
mengetahui bagaimana cara membangun hubungan kerjasama dengan piak lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PGRI Sebagai Organisasi
yang Bersifat Kemitraan
Menurut
etimologi (arti kata), kemitraan adalah perihal hubungan atau jalinan kerja
sama sebagai mitra. PGRI sebagai organisasi pejuang pendidik dan pendidik
pejuang selalu berusaha menjalin serta mengembangkan kemitraan dalam bentuk
kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak, bahkan PGRI sudah
menjalin hubungan secara internasional.
Nilai
– nilai yang dikembangkan berdasarkan kemitraan diantaranya adalah:
a. Menumbuhkan
semangat rasa persatuan dan kesatuan.
b. Menumbuhkan
rasa kesetiakawanan/solidaritas.
c. Menerima,
membantu dan merasakan penderitaan orang lain.
d. Meduli
terhadap keadaan masyarakat.
Salah
satu strategi PGRI untuk mencapai Visi dan Tujuan organisasi adalah melakukan
kerjasama dengan masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Organisasi
Massa lain atau sering disebut hubungan kerjasama PGRI secara vertikal,
horizontal dan hubungan luar negeri.
B. Hubungan
dan Kerjasama Vertikal
Hubungan
kerjasama PGRI secara vertikal yang dimaksud adalah hubungan antara Pengurus
besar, Pengurus Provinsi, Pengurus Kabupaten/Kota, Pengurus Cabang, dan
Pengurus Ranting.
Perlu
dijelaskan tugas dan/atau fungsi pengurus masing-masing sesuai AD/ART.
Hubungan
kerjasama PGRI secara vertikal bersifat Hierarkhis dan Instruktif.
C. Hubungan
dan Kerjasama Horizontal
Adapun
yang dimaksud hubungan kerjasama PGRI secara Horizontal adalah :
1. Hubungan
antara Pengurus Besar PGRI dengan organisasi profesi dan/atau organisasi massa
setingkat Pengurus Besar.
2. Hubungan
antara PGRI dan Pemerintahan dalam tingkat yang sama.
3. Hubungan
antara Pengurus PGRIsetingkat, misalnya PGRI Provinsi Jawa Tengah dengan PGRI
Provinsi Jawa Timur.
Hubungan tersebut
menggunakan azas manfaat, saling menguntungkan, saling membantu, kekeluargaan,
demokratis dan keterbukaan.
D. Hubungan
Luar Negeri
Hubungan
luar negeri meliputi hubungan kerjasama dalam tingkat regional dan
internasional, diantaranya adalah :
a. Ditingkat
Regional
1. ASEAN
Council of Teachers (ACT).
ASEAN
Council of Teachers (ACT) merupakan organisasi yang berangotakan guru-guru
negara ASEAN. Negara yang menjadi anggota ACT adalah Indonesia, Singapura,
Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Laos. PGRI
memprakarsai berdirinya ASEAN Council of Teachers (ACT) tahun 1974.
2. Pertemuan
Guru-Guru Nusantara (PGN).
Pertemuan
Guru-Guru Nusantara merupakan organisasi yang beranggotakan guru-guru yang
terbentuk karena didasarkan pada budaya Melayu. Negara yang menjadi anggota PGN
diantaranya adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. PGRI
memprakarsai Pertemuan Guru-Guru Nusantara (PGN) 1983 di Singapura yang
dipimpin oleh Prof. Gazali Dunia dan Rusli Yunus.
b. Ditingkat
Internasional
Educational
International (EI) adalah organisasi serikat Pekerja Pendidikan Tingkat Dunia,
yang 25 juta anggotanya mewakili seluruh bidang pendidikan, mulai dari
pendidikan pra sekolah sampai perguruan tinggi melalui 311 organisasi serikat
pekerja tingkat nasional yang tersebar di 159 begara dan wilayah. Di asia
Pasifik EI mempunyai 68 anggota organisasi di 34 Negara, termasuk PGRI.
EI
bertujuan untuk :
1. Melindungi
hak profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan;
2. Mempromosikan
perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia si
semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas bagi semua.
3. Memerangi
semua bentuk rasialisme dan diskriminasi dalam pendidikan dan masyarakat.
4. Memberikan
perhatian khusus bagi pembangunan peran kepengurusan dan keterwakilan wanita di
masyarakat, dalam profesi mengajar, dan dalam organisasi guru dan pekerja
pendidikan.
5. Memastikan
hak-hak kelompok kelompok yang terlemah seperti masyarakat pribumi, etnik
minoritas, migran dan anak-anak. EI bertujuan dan bekerja untuk menghapuskan
pekerja anak yang merupakan bagian penting dari hak asasi manusia.
Dengan jumlah anggota sebanyak 25
jutaorang. EI menjadi sebuah ITS (International Trade Secretariate atau
Sekretariat Serikat Pekerja Internasional) yang terbesar di dunia. EI
berasosiasi dengan ICFTU (Internatioanal Confederation of Free Trade Union),
yaitu sebuah konfederasi dari pusat-pusat serikat pekerja naional yang
demokratis dan independent di tingkat dunia. Education International membangun
hubungan kerja istimewa dengan sejumlah organisasi penting.
EI mempunyai hubungan kerja dengan
UNESCO, termasuk IBE (international Buereau of Edication atau Biro Pendidikan
Internasional) serta memiliki status konsultatif dengan United Nation Economics
and Social Council (ECOSOC) ataunDewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa
Bangsa.
Secara khusus, EI bekerjasama dalam
pelaksanaan kegiatan bersama dengan WHO, UNAIDS, ILO, World Bank, dan
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Hubungan tersebut memberikan kesempatan
bagi EI dalam mempromosikan tujuan guru dan pekerja pendidikan di forum
internasional dan dalam memberikan masukan dalam diskusi ketika sedang menyusun
keputusan tentang kebijakan penting.
Program dan anggaran belanja EI diadopsi
setiap tiga tahun oleh Kongres Dunia Education International, yang
dihadiri oleh semua organisasi anggota
EI dan para pengamat dari organisasi internasional serta lembaga-lembaga antara
negara. Resolusi kebijakan EI diadopsi dan Dewan Pimpinan Pusat dipilih di
Kongres Dunia yang terakhir diselenggarakan di Jontien, Thailand, pada bulan
Juli 2001.
Sekretariat Markas Besar atau Kantor
Pusat EI teretak di Brussel Belgia. Kantor-kantor kawasan terletak di Afrika
(Lome, Togo), Asia Pasific (Kuala Lumpur, Malaysia), dan Fiki, Eropa (Brussel,
Belgia), Amerika Latin (San Jose, Cose Rica) dan Amerika Utara dan
Karibia(santalucia). Setiap 3 tahun sekali di tiap-tiap kawasan diselenggarakan
Konvereverensi Regional.
E.
Cara Membangun Hubungan
Kerjasama dengan Pihak Lain
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Kita
membutuhkan orang lain. Orang lain akan menutupi kelemahan atau menambah
kekuatan kita. Namun untuk membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain
bukanlah perkara mudah. Tidak jarang kita gagal membangun hubungan karena kita
tidak siap.
Ada beberapa cara membangun hubungan kerjasama dengan
pihak lain :
1.
Tentukan tujuan
Tentukan dengan jelas mengapa Anda harus bekerjasama. Apa
yang Anda dapatkan? Apa yang bisa Anda berikan? Saat Anda bisa menjawab
pertanyaan ini Anda bisa mencari pihak yang tepat untuk diajak kerjasama. Hal
ini akan membuat Anda lebih efeketif dan focus pada tujuan Anda.
2.
Siapkan
profil
Siapkan beberapa materi tentang Anda. gali latar belakang
Anda buat menjadi sebuah cerita tentanga Anda (atau organisasi Anda). temukan
hal-hal menarik. Orang biasanya menyukai cerita. Hal ini cukup menarik ketika
Anda mulai menceritakan “Anda itu siapa”.
3.
Buat kesan positif.
“Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda”
begitu kiranya sebuah tagline sebuah brand terkenal. Kesan pertama memang
sangat penting. Banyak orang tidak punya banyak waktu. Berikan kesan positif
yang apa adanya. Jangan berlebih-lebihan. Hal ini bisa merusak hubungan
dikemudian hari.
4.
Fokus pada kualitas bukan kuantitas.
Anda bileh membuat sebanyak mungkin jaringan kerjasama. Namun
anda harus bisa memlih prioritas mana yang bisa anda bangun kualitas
hubungannya. Cari yang benar-benar Anda butuhkan dan memberikan manfaat lebih
banyak. Sesuaikan juga dengan kondisi Anda.
5.
Hargai pendapat dan kebiasaan mereka.
Setiap orang (atau organisasi) mempunyai kebiasaan dan budaya
sendiri. Hargai pendapat atau kebiasaan mereka. Jangan pernah membandingkan
dengan orang atau organisasi lain yang Anda anggap lebih baik. Sadarilah setiap
orang atau organisasi mempunyai keunikan sendiri.
6.
Tunjukan antusiasme.
Tunjukan bahwa anda sangat senang bisa mengenal orang atau
organisasi tersebut. Lakukan dengan tulus. Cobalah untuk memahami dan mengenal
mereka secara mendalam lebih dahulu. Orang akan lebih senang bila orang lain
mengenal dan mau memahami mereka.
7.
Tawarkan bantuan.
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika Anda memang merasa
sanggup untuk membantu, mengapa Anda menunggu mereka meminta? Bersikaplah
proaktif. Bantuan yang Anda berikan pasti kembali pada Anda suatu saat nanti.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan, Menurut etimologi (arti kata), kemitraan
adalah perihal hubungan atau jalinan kerja sama sebagai mitra. PGRI sebagai organisasi
pejuang pendidik dan pendidik pejuang selalu berusaha menjalin serta
mengembangkan kemitraan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak.
Macam
hubungan kerjasama yaitu :
1. Hubungan
kerjasa secara verikal
2. Hubungan
kerjasama secara horisontal
3. Hubungan
kerjasama dengan luar negri
Hubungan luar negeri meliputi hubungan
kerjasama dalam tingkat regional dan internasional. Ditingkat regional sepeti
ASEAN Council of Teachers (ACT), Pertemuan Guru-Guru Nusantara (PGN). Ditingkat
nasional yaitu Educational International (EI) adalah organisasi serikat Pekerja
Pendidikan Tingkat Dunia.
Ada beberapa cara membangun hubungan kerjasama dengan
pihak lain yaitu :
1. Tentukan
tujuan
2. Siapkan profil
3. Buat kesan positif.
4. Fokus
5. Hargai pendapat dan kebiasaan
mereka.
6. Tunjukan antusiasme.
7. Tawarkan bantuan.
DAFTAR
PUSTAKA
SH,
Taruna.dkk. 2007. Pendidikan Sejarah
Perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia.
Semarang:IKIP PGRI
SEMARANG PRESS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar